Blog
Desain Berguru Anak Sd
- 28 November 2018
- Posted by: admin
- Category: Tak Berkategori
Tidak ada Komentar
1. Teknik Individual, terdiri dari:
a. Directive counseling
Guru membuka jalan pemecahan alasannya ialah anak yang belum matang mendiagnosis sendiri sukar memecahkan masalahnya, tanpa tunjangan dari pihak lain yang berpengalaman.
b. Non-directive counseling
Fokus pada anak yang bermasalah dan sang anak yang memilih sendiri apakah beliau membutuhkan pertolongan dari pihak lain.
c. Eclective counseling
Masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani
Merupakan teknik bimbingan kelompok yang bertujuan secara luwes, sehingga wacana apa yang dipergunakan setiap waktu sanggup diubah jikalau memang diperlukan.
2. Teknik Kelompok, terdiri dari:
a. Home room agar para guru atau pertugas bimbingan sanggup mengenal murid-muridd secara lebih sempurna sehingga sanggup membantunya secara lebih efektif (Eddy Hendrarno, dkk; 2003). Jumlah anggota kelompok sanggup berupa kelompok kecil (5-10 orang) maupun kelompok besar (25-30 orang). Tujuan teknik home room, selain untuk mengidentifikasikan duduk kasus sanggup pula membantu siswa untuk bisa menghadapi dan mengatasi masalahnya
b. Field drip (karya wisata)
Kegiatan karyawisata selain mrupakan acara rekreasi ataupun salah satu metode mengajar, sanggup pula difungsikan sebagai salah satu teknik dalam bimbingan kelompok (Djumhur dalam Eddy Hendrarno, dkk;2003). Melalui acara karyawisata pertugas bimbingan sanggup mengarahkan murid untuk berguru melaksanakan pembiasaan diri dalam kehidupan kelompok.. Tujuan teknik ini ialah pemberian informasi, pembentukan perilaku dan pengembangan talenta serta minat.
c. Group discussion bimbingan kelompok yang dilakukan dalam kelompok kecil (5-10 orang). Pada umumya diskusi kelompok berlangsung antara 30-60 menit.
d. Pelajaran bimbingan
Bimbingan dilakukan dalam kelompok-kelompok
Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik kelas yang telah ada. Pembimbing masuk dalam kelas menyerupai guru biasa, tidak mengajarkan mata pelajaran menyerupai dalam silabus, melainkan memberikan dan membahas duduk kasus bimbingan.
e. Kelompok bekerja
Kelompok kerja dibuat dengan memperhatikan tingkah laris kemampuan, jenis kelamin, daerah tinggal dan jalinan kekerabatan social. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan belajar, menyalurkan talenta dan minat, membentuk perilaku kooperatif dan kompetitif yang sehat, meningkatkan pembiasaan social, yang kesemuanya akan mengarahkan pada perkembangan murid.
f. Pengajaran remidi
Pengajaran remidi diberikan kepada murid-murid yang mengalami kesulitan belajar.
g. Organisasi murid
Pembimbing sekolah sanggup mengarahkan supaya murid sanggup mengenal banyak sekali aspek kehidupan social, membuatkan perilaku kepemimpinan dan kerjasama, rasa tanggung jawab dan harga diri. Tujuannya antara lain menyangkut pembiasaan diri, perilaku kepemimpinan dan kerjasama dan pemecahan masalah.
i. Sosiodrama dan psikodrama
Bedanya, terletak pada jenisnya dongeng yang dimainkan dan tekanan duduk kasus yang hendak diceritakan. Pada sosiodrama lebih menekankan pada duduk kasus psikis. Meskipun demikian antara keduanya sagat bersahabat hubunganya dan adakala sulit dibedakan.